Traveling is not only about hotels, cheap flights (airlines), cheap ticket, holidays or trip and travel insurance, its all about you and your health too.
Traveling bukan hanya hotel, penerbangan murah, tiket murah, liburan atau perjalanan dan asuransi perjalanan, semuanya tentang dirimu dan kesehatanmu. Percaya atau tidak, kesehatan kamu menjadi sesuatu hal yang sangat berharga bukan saja saat traveling melainkan saat menjalankan aktivitas sehari-hari.
Pengalaman membuktikan bahwa sehat selama traveling akan memudahkan bukan hanya diri sendiri melainkan orang lain atau travelmate selama bepergian bersama mereka. Untung saja, travelmate saya sangat paham dengan ritme dan tipikal perjalanan saya. Jadi, saya merasa sehat, aman dan terjamin dengan mereka.
Kamu pernah sakit selama traveling? Yup, bukan sering sakit sih tapi pernah tepar atau kecapean dan membutuhkan waktu istirahat yang cukup banyak untuk memulihkan kesehatan. So, saya mau cerita pengalaman di saat Traveling ke Korea Selatan, Hongkong dan Dieng.
Pengalaman Di Korea Selatan, Hongkong dan Dieng
Korea Selatan
Durasi perjalanan Korea Selatan adalah terpanjang di luar negeri yaitu selama 10 hari karena saya dan travelmate mengunjungi tak hanya Seoul tapi juga Nami Island, Busan dan Jeju Island. Korea Selatan adalah mimpi saya setelah Jepang, jadi saya cukup semangat dengan Itinerary (jadwal) yang telah kami susun sebelumnya.
Setelah dari Seoul, Jeju Island dan Busan, saya kembali lagi ke Seoul. Setelah 7 hari perjalanan, ketahanan fisik saya pun jebol juga. Mau tak mau, saya membutuhkan waktu untuk istirahat. Ternyata bukan saya saja yang mengalami drop namun travelmate saya pun demikian. Akhirnya kami sepakat untuk keluar siang hari untuk menambah waktu istirahat dan menunda beberapa tempat yang seharusnya kami kunjungi.
Hongkong
Hongkong menjadi titik balik saya bahwa traveling bukan hanya mengejar spot indah atau mengumpulkan banyak tempat yang dikunjungi, melainkan harus menikmati setiap perjalanan dan tidak terlalu terburu-buru dengan itinerary yang padat.
Lagi-lagi saya terlalu bersemangat dan terlalu banyak tempat yang harus dikunjungi padahal waktu sangat terbatas. Durasi 6 hari yang ditetapkan seharusnya menjadikan kami santai, namun semakin banyak hari semakin banyak pula tempat yang ingin saya kunjungi.
Sama dengan Korea Selatan, pada hari ke 4, saya dan travelmate pun drop sehingga kami harus melewatkan satu atau dua tempat yang kami kunjungi.
Dieng Kala Pagi Hari |
Dieng
Lain Korea Selatan dan Hongkong, lain pula Dieng. Dataran tinggi ini membuktikan bahwa ketahanan fisik dan persiapan peralatan sangat penting. Dieng terkenal dengan cuaca yang ekstrim antara siang dan malam. Siang bisa sangat panas dan malam pun berubah drastis mencapai hanya sepuluh derajat celsius atau bahkan bisa kurang dari sepuluh.
Saya memiliki sinus yang kambuh pada saat kondisi fisik kurang bagus. Untungnya pada saat di Dieng, saya tidak mengalami sinus ini, namun justru setelah trip ini sinus saya kambuh. Penyebab kambuhnya bukan hanya fisik yang drop melainkan perubahan cuaca yang ekstrim.
Traveler Dilarang Sakit (Ga Boleh Sakit)
Jadilah Traveler Ceria seperti saya? |
Saya punya jurus jitu agar tidak sakit pada saat traveling. Mau tahu apa saja hal-hal yang harus dilakukan? Lets find out ya.
Kenali Cuaca Destinasi Traveling
Cuaca menjadi salah satu isu penting pada saat traveling. Pada saat traveling di dalam negeri, cuaca masih sangat bersahabat karena sama yaitu tropis, namun pada saat traveling ke luar negeri yang memiliki empat musim seperti Jepang dan Korea Selatan, cuacanya pun akan sangat ekstrim. Negara dengan empat musim memiliki cuaca ektrim pada saat musim dingin atau salju sehingga pada saat sebelum melakukan perjalanan coba cek cuaca negara tersebut dengan http://www.accuweather.com sehingga tahu persis apa yang harus dipakai dan menghindari sakit karena saltum (salah kostum).
Selain cuaca, perhatikan juga apakah daerah tersebut dataran rendah (pantai) atau dataran tinggi (gunung). Beda dataran, beda pula cuacanya sehingga membutuhkan pakaian yang pas agar tidak sakit.
Jangan Telat Makan & Makan Makanan Sehat
Mungkin makan menjadi hal sepele pada saat aktivitas kita sehari-hari, namun pada saat traveling hal ini akan memiliki efek cukup serius. Telat makan saja menyebabkan penyakit lain muncul seperti maag dan sakit perut. Sehingga waktu makan sangatlah penting pada saat traveling. Buatlah jeda atau waktu istirahat pada itinerary kamu sehingga tidak akan telat makan.
Selain Makan Tepat Waktu, kebutuhan gizi dalam makanan pun harus di perhatikan. Sering sekali pada saat traveling, kita memilih makanan cepat saji (fast food/junk food) dengan kandungan gizi yang tidak seimbang. Ada baiknya memilih makanan yang mengandung sayuran, daging dan buah-buahan dalam satu hari perjalanan. Misalnya, pada saat pagi mengonsumsi roti, saat siang junk food dan malamnya diusahakan untuk makan buah-buahan dan sayuran sebagai penyeimbang gizi pada hari tersebut.
Minum Banyak Air Putih
Itinerary yang padat membuat banyak aktivitas dan jalan ke sana kemari. Dehidrasi pun tidak bisa dihindari pada saat cuaca panas. Banyak pula traveler yang melupakan untuk minum air putih karena terlalu asyik menjelajah tempat baru. Saran saya, bawalah tempat minum kecil ukuran 600 ml agar ringkas dan dapat disimpan di tas dan dapat diisi kembali. Manfaar air putih cukup banyak sehingga sayang sekali kalau sakit gara-gara dehidrasi.
Minum Stimuno Forte
Saat traveling dan kecapean maka sistem kekebalan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit. Apalagi ditambah dengan waktu istirahat yang kurang dan itinerary yang padat. Cobalah minum STIMUNO Forte yang membantu tubuh membangun sistem kekebalan tubuh (imun). Selain itu, Stimuno Forte juga membuat sistem imun tubuh bekerja lebih aktif dan memproduksi antibodi sehingga tubuh tidak gampang sakit.
Selain membantu kinerja sistem kekebalan tubuh, Stimuno Forte sangat aman dikonsumsi karena terbuat dari ekstrak tumbuhan/tanaman Phyllanthus Niruri (meniran). Kalau pada saat traveling, dianjurkan untuk minum 2 kapsul tiap hari sedangkan pemakaian tiap hari untuk pencegahan cukup 1 kapsul. Khusus pada saat sakit dapat dikonsumsi 3 kapsul sehari. Usia yang diperbolehkan mengonsumsi adalah diatas 12 tahun. Kalau pun dikonsumsi terus menerus pun masih aman kok, sudah teruji klinis loh hehehe.
Stimuno Forte sangat banyak manfaatnya sehingga pada saat traveling biar tidak sakit sedia kemasan 30 kapsul yang praktis ini kemana pun kamu pergi. Ringkas dan praktis tapi tetap sehat karena Traveler Dilarang Sakit (Ga Boleh Sakit).
Jangan Begadang Dan Cukup Tidur
Begadang jangan begadang... kalau tiada artinya, begadang boleh saja kalau ada perlunya. Bang Haji Rhoma Irama sudah mengingatkan traveler untuk cukup tidur dan dilarang begadang. Traveling membuat waktu istirahat atau jeda antar satu destinasi dengan destinasi lain hanya pada saat berada di kendaraan umum atau taksi. Jadi dengan waktu istirahat yang cukup, tubuh membutuhkan waktu tidur yang lumayan lama untuk memulihkan kondisi tubuh. Tidurlah tepat waktu dan bangun lebih lama agar tubuh kembali ke kondisi semula.
Jaga Kebersihan
Sering kali pada saat traveling, kita melupakan hal-hal kecil seperti tidak cuci tangan pada saat makan street food atau makanan yang di beli di mini market. Hal kecil seperti tidak mencuci tangan bisa saja menyebabkan kuman-kuman berbahaya sehingga tubuh rentan terhadap penyakit. Selain mencuci tangan, mandi juga menjadi hal yang harus dilakukan agar tubuh menjadi bersih dan terhindar dari penyakit yang timbul. As simple as that, tapi sangat bermanfaat.
Oh iya, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, jangan lupa minum Stimuno Forte, karena kamu ngga boleh sakit!
Oh iya, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, jangan lupa minum Stimuno Forte, karena kamu ngga boleh sakit!
Ini dia tips-tips dari saya agar tidak sakit selama traveling. Kalau kamu biasanya ngapain aja agar tidak sakit saat traveling? Boleh donk komennya.
12 Comentarios
Kalau sakit pas perjalanan, yakin langsung berubah semua agenda yang sudah direncanakan.
BalasHapusKalo aku pernah 3x jatuh sakit pas hari terakhir traveling. Hahahaha... biasanya karena kecapean dan perubahan suhu udara yang ekstrim (kayak pas ke Bali, Turki, dan China). Biasanya flu, bersin2 n sakit kepala :D. Untungnya ngga sampe mengganggu liburannya.
BalasHapusAku ngerasain tuh sakit saat traveling. Mana sakitnya diare pula, dan itu rasanya gak boleh jauh-jauh dari toilet. Ironisnya harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam ke daerah tujuan. Tersiksa banget!
BalasHapus*note Stimuno Forte
Aku pernah sakit waktu ke Palembang, masuk angin. dan pas itu harus liputan musi tribuatton. sumpah g enak banget. karena sebelumnya ngetrip selama 16 hari sumatera - bali. istirahat 3 hari di rumah. berangkat lg palembang. frekuensi jalan juga harus diperhitungkan sih..
BalasHapusSakit saat traveling emang paling gak enak ya Mas.Penginnya sih seneng-seneng refreshing.Tapi yang ada malah meringkuk di kasur.Jadi gagal total deh travelingnya.Masih mwnding ini yg pada solo traveler.Kalau saya family gitu pas traveling anak sakit lebih repot lagi.
BalasHapusMana sakitnya diare pula, dan itu rasanya gak boleh jauh-jauh dari toilet. Ironisnya harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam ke daerah tujuan. Tersiksa banget!
BalasHapusWaah...bisa bekal klu umroh ato pergi haji ya...nice info nih
BalasHapusKalo aku biasanya pas sarapan, banyakin makan buah :)
BalasHapusbener itu bang, kalau pengen menikmati jalan2 nya ya jgn sampai sakit.. makan teratur deh pokoknya
BalasHapuskalau sakit saat liburan mungkin berabe ya dan bukan hanya itu kita juga jadi gak bisa ke tempat yang ingin kita kunjungi karena sakit..
BalasHapusSaat traveling saya tidak pernah sakit karena ingin menikmati liburannya, cuma saat pulang ke rumah itu lho pasti langsung drop
BalasHapusWah.. udah sampe jepang dan korea selatan aja.. semoga suatu saat kesampaian juga berkunjung kesana..
BalasHapusStimuno sebagai pelengkap multivitamin memang harus selalu dibawa mas salman..sayang banget kalau jalan trus kondisi badan ngedrop