Ke Borneo, Ku Kan Kembali

Pagi di Salah Satu Sungai di Banjarmasin
MITOS BORNEO
" Ketika seseorang minum air dari aliran sungai di Kalimantan, maka seseorang tersebut akan kembali lagi dan kembali lagi "

Mitos itu masih bermuara di pikiran dan otak selagi mencerna kata-kata dari seseorang yang saya kenal beberapa tahun silam. Namanya Pak Her, seorang yang mengantarkan saya dari hotel ke kantor klien di Pontianak. Pak Her pernah menceritakan bahwa di Pontianak terdapat mitos yang membuat saya tak percaya. Apabila saya minum air dari sungai Kapuas, maka saya akan kembali lagi. Saya tak lantas mempercayai begitu saja, bahkan saya tertawa ketika mendengarkan ceritanya yang menggebu-gebu dengan logat Melayu yang kental.

Setelah beberapa tahun berlalu, saya pun takjub. Dari awal tahun 2011 sampai dengan akhir 2014, saya selalu ditugaskan oleh kantor terdahulu untuk mengaudit salah satu klien yang lokasinya di Pontianak. Saya pun cukup terkesima, secara logika, bagaimana bisa saya selalu kembali lagi ke Pontianak, apa karena saya sudah minum air sungai Kapuas? Saya pun masih bertanya.

Saya kembali mengingat-ingat kejadian apa yang menyebabkan saya harus minum air sungai Kapuas dan dengan sedikit terkaget-kaget ternyata saya pernah makan mie rebus dan minum teh pada saat  menyebrang ke sebuah jalan menuju ke Ketapang, Kalimantan Barat. Jadi inilah yang menguatkan saya merasakan benar bahwa mitos tersebut sungguh ada. Dan, rantai mitos itu pun terputus ketika saya tak bekerja pada kantor saya yang lama.

Setelah rantai mitos dari Pontianak, saya berkesempatan untuk mengunjungi Ibukota Kalimantan Selatan, Banjarmasin. Dan, lagi-lagi saya masih menganggap bahwa mitos ini masih menghantui saya. Siapa yang tak ingin kembali lagi ke Borneo ini? Saya pun rasanya ingin kembali lagi dan lagi, dan sepertinya doa kecil saya pun terkabul.

Ketika saya kembali dari Banjarmasin dan menikmati obyek wisata, salah satunya pasar terapung Muara Kuin di sungai Barito. saya teringat satu peristiwa yang membuat saya yakin dengan mitos tersebut. Bukankah saya makan soto Banjar dan minum teh hangat dari aliran sungai Barito. Akah kah saya kembali ke Borneo? Saya harap saya bisa kembali. Amin.

PASAR TERAPUNG, DURIAN & PULAU SURGA, MARATUA
Maket Penjual di Pasar Terapung Muara Kuin

Pasar Terapung Muara Kuin

Masih ingat iklan salah satu stasiun televisi di Indonesia pada era 1990an saat seseorang nenek yang berada di perahu dan mengepalkan tangan membentuk simbol "oke". Masih? saya masih mengingatnya. Dan, ternyata pasar terapung itu nyata dan berada di Banjarmasin, tepatnya di gugusan sungai Barito dan anak sungai lainnya. Pasar terapung yang paling dikenal oleh masyarakat adalah Muara Kuin dan Lok Baintan. Beruntung saya telah mengunjungi salah satu pasar terapungnya, Muara Kuin

Untuk menunju ke Muara Kuin, dibutuhkan pengorbanan tentunya. Saya harus bangun sekitar jam 4 subuh, karena perjalanan menuju ke sungai Barito dibutuhkan waktu sekitar satu jam. 

Pagi itu belum genap di sebut sebagai pagi, mungkin saja inilah yang pantas di sebut sebagai dini hari. Suhu di luar kelotok (sebutan perahu di Banjarmasin) masih dingin, mungkin saya menyentuh angka belasan, jadi tak perlu AC pun udara ini telah dingin. Saya mencoba menikmati perjalanan dengan melihat sekitar yang masih gelap dan berhiaskan lampu-lampu. 

Berhiaskan Lampu-Lampu dan Matahari Yang Mulai Muncul
Matahari masih malu-malu ketika satu jam perjalanan dilalui. Nampaknya estimasi waktu yang telah diperkirakan meleset, saya belum mendapati penjual apapun di sekitar sungai. Yang ada hanya rumah-rumah yang mulai kelihatan karena matahari perlahan-lahan mulai tampak. Sangat indah suliet matahari tersebut.

Rasa tak sabar tentu saja ada, bahkan tambah mengebu untuk sekedar melihat pasar terapung yang terkenal itu. Saat melihat kelotok-kelotok lain mulai berseliweran, saya makin membuka mata lebar-lebar. Inilah pasar itu. Tapi ternyata kelotok itu bukan penjual melainkan kelotok warga lain yang tak berjualan.

Dan setelah sampai di ujung sungai Barito, maka inilah pasar terapung Muara Kuin. Sangat istimewa sekali, kelotok-kelotok itu menjajakan barang dagangan sambil menggayuh kelotok.

Saya memesan soto Banjar dan minum teh untuk sekedar merasakan pasar terapung yang sangat legendaris. Rasa lapar dan penasaran itu menjadi satu dan terpuaskan. Seperti inilah sebuah kultur yang membuat saya bangga akan potensi wisata di Banjarmasin.


Durian

Duriaaann !

Baru saja tadi saya menikmati Jus Aplukat yang dilumuri dengan buah Durian diatasnya, rasanya luar biasa nikmat, apalagi di kala musim panas ini. Durian yang memiliki rasa enak dan aroma khas adalah surga. Tiada rasa yang dapat menyamai Durian. Itu pendapat saya. 

Ke Pontianak, selain karena tugas rutin dari kantor dan mitos yang saya ceritakan sebelumnya, saya ke kota ini karena di sebut sebagai salah satu penghasil Durian di Borneo ini. Dalam setahun, Durian bisa berbuah sekitar 2 sampai 3 kali. Bahkan bisa terjadi dalam setahun menghasikan buah selama 4 kali. Setiap tiga bulan sekali, saya berharap Durian yang dinantikan berbuah. Dan Alhamdulillah, setiap minimal setengah tahun sekali saya bisa merasakan "Durian Party". 

Durian inilah yang membuat keinginan saya kembali ke Borneo menjadi semakin kuat dari hari ke hari. Semoga saya bisa pesta Durian dalam waktu dekat. Amin.

Pulau Surga, Maratua

Apa rasanya merasakan pasir putih di tepi sebuah pantai. Pasti menyenangkan? Iya kan. Rasanya ingin berlama-lama bahkan bermanja-manja menikmatinya dengan orang terdekat. Ya, saya juga ingin merasakan hal yang sama. Bukan karena pulau ini cantik atau terkenal saja, tapi karena saya terlanjur bermimpi dan ingin menuntaskan mimpi saya yang terpotong tentang Maratua ini.

Beberapa orang yang saya kenal banyak yang telah ke Maratua. Beragam ekspresi dan beragam jawaban, namun keindahan masih mendominasi jawaban mereka. Bahkan beberapa orang ingin kembali lagi dan ingin berlama-lama disana. Saya yang mendengar cerita itu pun masih berharap dapat menikmati keindahan ciptaan Tuhan satu ini.

Saya meyakini bahwa perkataan seseorang adalah doa yang suatu saat terkabul, tak terkecuali adalah tulisan yang saya tulis dari hati ini. Semoga tulisan ini pun membawa saya ke sana. Kalau tidak hari ini mungkin besok, kalau bukan besok mungkin bulan depan. Selama tulisan ini diamini oleh banyak pembaca, semoga impian dan doa itu terwujud. Amin.

Destinasi Lain
Sumber gambar : http://log.viva.co.id/terios7wonders2015
Selain Banjarmasin dan Pulau Maratua, destinasi lain adalah Palangkaraya dengan menjelajah keberagaman fauna, salah satunya Orang Utan. Kemudian, Pulau Kaget dan Kandangan juga menjadi wish list saya. Pulau Kaget dan Kandangan merupakan habitat dari kera hidung panjang.

Selanjutnya Balikpapan dan Samarinda merupakan dua destinasi yang tak bisa ditinggalkan begitu saja. Salah satu rasa petualangan sangat terasa di Amuntai dan Balikpapan, dimana terdapat penangkaran buaya dan melihat kerbau dan sapi hidup bebas di alam liar. Samarinda merupakan rumah dari suku Dayak Kenyah. Menelusuri kehidupan suku Dayak Kenyah dari dekat merupakan sebuah pengalaman tersendiri.

Selama ini saya hanya dapat melihat kehidupan dari jauh. Apalagi apabila terdapat ritual atau kegiatan adat yang merupakan bagian dari kehidupan Dayak Kenyah yang tak terpisahkan.

Seorang teman pernah mengatakan bahwa perjalanan kita harus kita nikmati dengan seluruh rasa dan hati, tanpa kedua hal tersebut perjalanan itu tak akan bermakna. Apalagi ketika melihat beberapa orang yang setiap minggu menjelajah daerah baru dan beberapa tahun kemudian yang didapat hanya kehampaan tanpa dapat menikmati apa arti sesungguhnya sebuah perjalanan. 

Satu hal lagi tentang perjalanan adalah bukan jarak atau seberapa jauh kita berjalan, bukan hanya kemewahan atau fasilitas yang kita nikmati dari perjalanan itu, tapi yang lebih penting dari semua itu adalah bahwa perjalanan membuat kita menyadari betapa berharganya rumah tinggal dan keluarga kita.

TERIOS ADVANTURE 
Menelusuri medan di Kalimantan yang menantang ini membutuhkan sebuah kendaraan yang dapat menfasilitasi semuanya. Sebuah petualangan seru hanya bisa dilakukan dengan sebuah kendaraan yang dapat melalui medan itu.

Terioslah salah satu jawaban dari tantangan medan yang begitu bergelombang di Kalimantan, apalagi jalanan di Kalimantan ini masih tak beraspal dan cenderung berlumpur atau berdebu ketika musim panas. Keunggulan dari Terios ini adalah kapasitas penumpang yang dapat menampung 7 orang sehingga ketika berpetualang pun dapat membawa orang banyak. Selain itu sangat hemat bahan bakar, dilengkapi dengan GPS Built In, Kamera Parkir dan Monitor. Selain itu desain Terios ini lebih kokoh dari edisi sebelumnya. 

Untuk suku cadang  dan service Terios, jangan khawatir karena hampir di seluruh Indonesia terdapat service centernya. Apalagi harga suku cadang termasuk yang murah.

Semoga Terios dapat mewujudkan impian saya menjelajahi Borneo. Terios, Ke Borneo lah, Aku kan kembali. Kembali menyusuri sungai-sungai itu, menyusuri senyum warga-warganya, merasakan hangatnya sajian makanan dan melihat seluruh kenangan di Borneo yang akan saya tuangkan kembali melalui tulisan di kemudian hari. Amin.

Daihatsu Indonesia



Viva Log




39 Comentarios

  1. Maratua menjadi salah satu tempat yang paling diharapkan untuk diving di dalam keindahan lautnya :-)

    BalasHapus
  2. Banyak sekali yang eksotis di Kalimantan. Kunjungan pertama dan berikutnya bagi seorang travel blogger seperti dirimu jadi sebuah keharusan ya Mas. Semoga kali ini menjelajahnya dengan Terios. Good luck :)

    BalasHapus
  3. Ommm, ajak adik ke Borneo ommmm :) hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga kalian berdua kesana yaa.. hahahhahah
      minta bayarin si om tari :)))

      Hapus
  4. Amin, semoga betul bisa berkunjung lagi ke Kalimantan dengan bantuan Terios, kan sudah mencicipi air asli dari pulau itu :)). Soal wisata alam dan budaya yang bertalian erat dengannya, pulau besar ini memang nggak ada matinya ya Mas :hehe. Pasar terapung, penangkaran satwa, flora endemik, wah Kalimantan punya segalanya. Semoga bisa selalu terjaga sampai akhir zaman :amin.

    BalasHapus
  5. saya pengen ke borneo, liat orangutan wkwkwk

    BalasHapus
  6. Semoga mimpi2nya terkabul yaa mas.
    Ketawan umurmu mas *kasih jempol okeee* :D

    BalasHapus
  7. pengen ikut ke Borneo, tapi ga ada ide nihh. Deadline kapan ya? huhuhu

    BalasHapus
  8. bang, saya udah pernah ke pontianak, dan minum air sungai kapuas, sekarang, malah g pernah lagi ke sana hehehehe

    BalasHapus
  9. kangen durian hahhaha sudah lama gak makan durian tapi di daerah saya belum musim durian jadi masih mahal :D
    sukses selalu ya mas semoga keinginan nya tercapai hehehe

    BalasHapus
  10. Amin semoga saja impiannya dapat terwujud

    BalasHapus
  11. pingin duriannya :) wah asyik ya semoga terkabul mas

    BalasHapus
  12. duriannya menggoda
    semoga impiannya dapat terwujud

    BalasHapus
  13. semoga menang dan bisa jelajah Borneo....*Semangat*

    BalasHapus
  14. Ikutan komen bang. Seneng banget dapat ilmu blog nya salam kenal ;)

    BalasHapus
  15. memang kalimantan itu eksotis. Aku pernah ke Banjarmasin dan masih ingin ke sana lagi

    BalasHapus
  16. salah satu mimpi saya adalah travelling jauh pakai mobil ....
    kayaknya enak juga ya pakai terios ... mobilnya jangkung dan tidak gede2 banget .. apalagi ada yang matic .... enak dipake blusukan .... jadinya .... momobilan .. bukan sesepedahan ... he he

    BalasHapus
  17. semoga bisa kembali lagi ke sana. Bakal tambah seru kalau pake Terios, ya :)

    BalasHapus
  18. iku dooonk naik terios ke borneo, duduk disamping pak kusir yang sedang bekerja, mengendarai supaya baik jalannya hei! tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk

    BalasHapus
  19. Duriannyaaaa... duh, aku juga jadi kepengen hehehe :DD
    tapi yang paling bikin penasaran di borneo yah orangutanya :DD

    BalasHapus
  20. Semoga tahun depan yaaa bisa bergabung :-)

    BalasHapus
  21. sama aku ya, kakaaaaa. Kita ke Borneo....

    BalasHapus
  22. huhu masih impianku tuh salmaan, ke borneo....

    BalasHapus
  23. Hiks.. Pingin banget ke Borneo, belom pernah aku. Huhuu

    BalasHapus
  24. Abis baca ini kok jadi pengen pergi ke sana ya, huhuhu.

    Kapan-kapan mau ke sana sama keluarga ah, semoga. Amin.

    BalasHapus
  25. Duriannya bikin ngileerrrr
    pengen banget deh berkunjung kesana ^_^

    BalasHapus
  26. target akhir tahun semoga bisa ke sana bareng pasangan.. semoga :D

    BalasHapus
  27. Waw, jadi inget masa lalu waktu kerja di Kalimantan. Menurutku pulau borneo itu wah bangets, dengan keindahan alam serta keramahan penduduknya serta kulinernya yang ngangenin. Setelah baca tulisan ini jadi ingin ke sana lagi hehe

    BalasHapus
  28. wah, ke Borneo
    saya cuma tau ke Jogja ku kan kembali :3

    BalasHapus
  29. kalimantan bener2 menggoda, belum pernah ke sana nih, pengen banget ke pulau yang masih hijau ini

    BalasHapus
  30. thanks infonya... kunjungi www.smartkiosku.com

    BalasHapus
  31. ahh hampir semua tempat di indonesia indah-indah ya, di borneo juga..

    BalasHapus
  32. ternyata borneo juga punya kempat kakay gitu, kirain cuma hutan aja

    BalasHapus

Follow Me On Instagram